Latest News

Menyambut Sumpah Pemuda...

27 October, 2009 , Posted by Sukri Rahman at 5:09 PM


Wih...pelajaran PPKN...
Pemuda-pemuda negeri ini 81 tahun yg lalu sudah menysusun dan mengikrarkan sumpah pemuda, luar biasa...

Makanya yang ku Tag juga pemuda2, dan aku urut mulai dari yg paling muda dari sudut pandang yg berbeda-beda he..he..(gak usah ditanyakan "emang lebih tua mana.. Ups..jangan pakai kata tua..kita sedang bicara pemuda..., kadang aku mengurutnya berdasarkan sudut pandang orang yg bersangkutan, "karena dia merasa lebih muda" he..he..)

Muda kadang sepertinya gak berhubungan dengan umur. Katanya, pernah ada kunjungan organisasi pemuda dari manca negara ingin bersilaturrahim dengan organisasi pemuda dalam negeri. Standarlah, kaya' kita2 jg, dengar ada kunjungan pemuda manca negara. Pemuda yg selama ini berprinsip "Kalau sudah jodoh tak kan kemana", ya..seperti "pemancing yg qona'ah" githu deh, bergeser jadi " Jodoh bisa datang dari mana-mana" he..he..seperti "pemburu yg optimis" he..he..

Rombongan pemuda manca negara pun sudah sampai, berjalan beriringan, tapi barisan2 depan malah pria2 setengah baya kalau tidak mau di bilang orang tua...sang pemuda yg menunggu berpikir mungkin pemudanya ada di bagian2 belakang...(masih tetap optimis, pemuda emang harus begini). Orang2 tua di bagian depan tetap disenyumin..di salami dengan hangat..Jangan2 mereka ini orang tua pemuda2 nya..(Emang anak TK, dianterin ama mama-papa...he..he..Kadang
2 kita kalo dah berurusan dgn hal ini, terlalu lugu ya..he..he..).

Pemuda itu baru sadar kalo pemudanya emang yg tadi itu setelah 10 orang tamu dah disalamin, karena sebelumnya dah tau kalo jumlah rombongan cuma 10 orang..he..he.. Tanpa harus mengungkapkan pertanyaan "pemudanya mana?", rombongan itu pun dapat menangkap "karena di negeri kami usia harapan hidup sudah tinggi, makanya usia pemudanya pun diperpanjang" kata mereka...O...githu.. kembali ke misi jodohnya tadi, akhirnya pemuda itu berkesimpulan "Ternyata jodoh lebih rumit dari persamaan2 matematika apa pun yg pernah ada" he..he..kesimpulan yg ilmiah..

Tapi sepertinya tidak hanya di manca negara deh, di negeri kita yg usia harapan hidupnya belum tinggi ini, kita lihat ketua2 organisasi pemuda nya juga...(Mungkin mereka berpikir,kan lebih ngerti, soalnya sudah pernah jadi pemuda...he..he..)

Kembali ke sumpah Pemuda , aku sepertinya tidak akan lupa lapal sumpah pemuda...(memang sudah seharusnya begitu)...orang pemuda2 jaman dulu aja, di tahun 1928 sudah merumuskannya...sungguh pemuda2 yang luar biasa...masa' kita pemuda jaman sekarang melapalkannya saja gak benar...oke.. mari kita lapalkan...

Ye...ini..benaran..(biar Note ini dapat dilanjutkan)...
iya deh aku bantu...

Sumpah pemuda...
Kami putra dan putri Indonesia ........(ayo dilanjutkan)
Kami putra dan putri Indonesia ........(ayo dilanjutkan)
Kami putra dan putri Indonesia ........(ayo dilanjutkan)

Terima kasih....he..he...

Itulah yang kulakukan waktu masih koskap dulu, melapalkan sumpah pemuda sekeras2 nya...he..he..

Waktu visite...ternyata pasien ku yang pertama di visite, karena memang pasiennya udah perbaikan, seperti biasa aku laporkan keluhan utama pasien, "Azan2 sejak dua bulan yg lalu", langsung Bapak Konsulen itu meminta ku melapalkan sumpah pemuda, "sukri, kini kan bulan Oktober, cubo lah lapalkan dulu sumpah pemuda" begitu kata bapak itu.

Aku pun melapalkannya.

Trus, bapak itu nanya ke temanku, sebut saja namanya Jono..o..ya teman ku ini memang benar2 cerdas dan rajin..."Jono.. gimana, apa sumpah pemuda yg dilapalkan sukri itu benar?" tanya bapak itu. Jono yg dari tadi sibuk membaca resume pasiennya yg akan divisite berikutnya, sekalipun ia disampingku tapi tidak memperhatikan kita, langsung gelagapan "Apa pak?" kata Jono...

"sukri...sekalipun si Jono ini pakak (tuli) tapi ia anak kesayangan saya, jadi harus kedengaran sama dia, ulangi lagi yg keras" kata bapak itu..he..he..

Terpaksalah kuulangi lagi dengan suara yg lebih keras...belum selesai, "sukri si Jono ko lah parah ko..alun tadanga dinyo lai tu do...sakareh2 nyo" sela bapak itu...(Terj: "Sukri si Jono ini udah parah nih, gak bakal kedengaran, ulangi lagi sekeras2nya, Terjemahan ini aku buat karena ternyata Note2 ku sebelumnya tidak hanya di baca dan dikomentari sahabat2 yg ngerti bahaso awak)

Dengan sedikit "tidak ikhlas" kuulangi sumpah pemuda dengan sekeras2nya...(kita di lantai dua, Pasti suara ku kedengaran sampai ke lantai satu...tapi aku yakin orang2 menganggap suara2 begitu sich hal yg biasa kalo dari lantai dua tempat kami itu...he..he..jadi aku gak kuatir..he..he..)

SUMPAHPEMUDA
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH YG SATU TANAH AIR INDONESIA
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERBANGSA YG SATU BANGSA INDONESIA
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERBAHASA YANG SATU BAHASA INDONESIA.

"Gimana Jono...udah kedengaran?" tanya bapak itu, "Udah pak" jawab Jono.

Trus, bapak itu nanya ke teman2 yg ikut visite satu persatu,(aku gak yakin jumlahnya berapa waktu itu, kalo gak salah kita bertujuh dech), apakah lapalnya sudah benar,teman2 yg ditanya mengangguk, benar Pak, Benar Pak, Benar Pak, (anda juga tadi melapalkan hal yg sama kan?) sampai giliran Jono yg terakhir..."Salah Pak" kata Jono..haaa..."Hatiku semakin tidak ikhlas (sebel maksudnya,dan berharap semoga si Jono yg salah ..he..he..)

"Jadi yg benarnya bagaimana?" kata bapak itu...

Jono pun melapalkannya,

Sumpah Pemuda
Kami putra dan putri indonesia mengaku bertumpah darah yg satu tanah air indonesia
Kami putra dan putri indonesia mengaku berbangsa yg satu bangsa indonesia
Kami putra dan putri indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa indonesia. (JADI BUKAN BERBAHASA YG SATU)

dengan suara yang biasa saja...(Huh..aku makin sebel..aku tadi teriak2, padahal sebenarnya...kalo dipikir2 kalo Jono juga melapalkannya Keras2, berarti aku dong yg pakak selanjutnya..he..he.., tapi dasar diri ini tidak ikhlas..Tapi yg suka tidak iklas spt itu kan "aku yg dulu"...sekarang mah..masa' bertahun2 gak ada perubahan..he..he..)

"Yo..pantas, si sukri ko dak tantu keluhan pasien" kata bapak itu..."Apa keluhan utama pasiennya tadi?" kembali bapak itu bertanya.

"azan2 sejak dua bulan yg lalu" jawab ku.."apa arti SEJAK"...berarti sampai sekarang masih azan2? "tidak Pak" Ternyata kata "SEJAK" itulah yg membuat semua ini terjadi...Bapak konsulen ku itu benar...

Akibatnya Aku ditugaskan sebagai Pimpro membuat tugas menulis sumpah pemuda 8 kali di buku tugas dengan 4 literatur, dan teman2 yg membenarkan sumpah pemuda yg saya lapalkan itu sebagai anggotanya...kayaknya anda juga dech..he.he..

Apa coba konsekuensinya jika sumpah pemuda seperti yg kita ucapkan pertama, yg salah itu, ..Kita akan ditangkapi satu persatu ama petugas yg berwajib karena gak berbahasa indonesia..he..he..(petuga
s berwajibnya siapa ya kira2?)

Kalo kita, lapalnya salah, lebih berisiko jika memahaminya salah. Bukankah "Parak Laweh" itu pernah jadi "Parak Lawas" padahal LAWAS dengan LAWEH sangat jauh beda, kalo dari segi fisika saja, itu beda satuan, yg satu detik yang satunya lagi m2..he..he.. (terj: laweh=luas)

Lebih parah lagi, "PARAK KERAMBIL" hasil pengindonesiaan "Parak karambia"..Benar2 tidak menyentuh esensi,emang Kerambil apaan..?? membuatnya jadi "kebun kelapa" tentu tidak menyentuh sisi2 historis..cie..kayak komentar pengamat di TV aja.

Iya..sepertinya kita memang perlu diingatkan kembali, sehingga kita tidak salah kaprah memahaminya...

Sumpah ini telah membuktikan "Memiliki visi dan tekad yang sama, ternyata telah mengesampingkan perbedaan2 kecil yg ada".

Sekarang giliran kita...mumpung kita masih muda, jangan sampai kita nanti ingin muda setelah kita tua...he..he..

Currently have 0 comments: